BULUTANGKIS OLIMPIADE TOKYO

Obati Kekecewaan, Ginting Rebut Medali Perunggu 

Olahraga | Senin, 02 Agustus 2021 - 21:06 WIB

Obati Kekecewaan, Ginting Rebut Medali Perunggu 
Pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, akhirnya berhasil mempersembahkan medali perunggu cabang bulutangkis Olimpiade Tokyo. (TWITTER OLYMPIC TOKYO)

TOKYO (RIAUPOS.CO) - Anthony Sinisuka Ginting akhirnya berhasil mengobati kekecewaannya setelah gagal maju ke final tunggal putra cabang bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020. Ginting berhasil mendapatkan medali perunggu setelah mengalahkan pemain Guatemala, Kevin Cordon.

Ginting berhasil menang lewat permainan dua gim, 21-11 dan 21-13, Senin (2/8/2021) malam WIB di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.


Di gim pertama, Ginting mencoba bermain sabar dengan mengajak Cordon bermain reli. Ginting coba menempatkan bola yang membuat Cordon tak leluasa dalam mengeluarkan smes kerasnya.

Ginting sempat tertinggal tetapi bisa menyamakan kedudukan jadi 4-4. Ginting kemudian berbalik unggul 7-4 setelah Cordon melakukan tiga kesalahan beruntun.

Ginting berhasil menambah satu poin lagi untuk unggul 8-4. Namun, upayanya untuk menjauhkan keunggulan terhenti setelah smes yang dilakukannya membentur net dan membuat kedudukan jadi 8-5.

Kesalahan itu tidak diulangi oleh Ginting. Penempatan bola-bola sulit Ginting membuat Cordon kerap membuat kesalahan sehingga Ginting bisa unggul 11-5 di interval gim pertama.

Ginting tetap bermain sabar dan tidak terpancing permainan cepat Cordon setelah interval. Kendali penuh permainan yang dipegang Ginting membuatnya bisa unggul dengan margin delapan poin, 15-7.

Cordon sempat merebut empat poin tetapi pebulutangkis Guatemala itu tidak mampu membendung Ginting untuk memenangi gim pertama dengan skor 21-11.

Ginting bermain lebih menekan di awal gim kedua. Ginting lebih berinisiatif melakukan tekanan dengan melakukan smes yang membuat Cordon kerepotan.

Tekanan yang terus diberikan Ginting membuatnya bisa unggul 7-2 atas Cordon. Cordon berhasil memutus perolehan poin Ginting dan merebut dua poin beruntun untuk memperkecil ketinggalan jadi 4-8.

Namun, Ginting kembali bisa mengendalikan situasi pertandingan. Tiga poin direbut Ginting untuk membuatnya unggul jauh 11-4 di interval gim kedua.

Cordon mampu bangkit dengan merebut enam poin untuk bisa memperkecil kedudukan jadi 10-13. Dalam situasi mulai tertekan, Ginting mampu tetap tampil tenang untuk bisa menjauhkan skor jadi 15-10.

Ginting bisa mendulang poin tambahan memanfaatkan kesalahan pengembalian yang dilakukan oleh Cordon hingga unggul 18-11. Ginting kemudian bisa merebut tiga poin krusial untuk menutup gim kedua dengan 21-13.

Keberhasilan meraih perunggu dalam keikutsertaan pertamanya di ajang Olimpiade ini tidaklah terlalu buruk. Di semifinal, Ginting kalah dari pemain senior Cina, Chen Long. Padahal sebelum pertandingan rekor pertemuan keduanya lebih unggul Ginting, 8-4.

Chen Long yang merupakan juara bertahan setelah merebut emas di Olimpiade Rio de Jainero 2016, akhirnya gagal mempertahankan medali emasnya setelah kalah dari pemain nomor dua dunia asal Denmark, Victor Axelsen.

Sumber: BWF/Olympic/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook